Sumber foto: Goggle

IOC Membalas Kecaman Terhadap Seremoni Pembukaan Olimpiade Paris, Ini Pernyataan Lengkapnya

Tanggal: 29 Jul 2024 13:49 wib.
Penyanyi Philippe Katerine tampil dalam seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 dan menciptakan kontroversi yang memicu kecaman global terhadap Komite Olimpiade Internasional (IOC). Keterlibatan Katerine dalam seremoni tersebut menimbulkan pro dan kontra karena dianggap oleh sebagian pihak sebagai penghinaan terhadap agama tertentu. Akan tetapi, IOC pada akhirnya merilis pernyataan resmi untuk memberikan klarifikasi terkait kontroversi ini.

Keterlibatan Philippe Katerine dalam seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 mendapat sorotan tajam dari masyarakat global. Namun, IOC akhirnya memberikan pernyataan resmi untuk menjelaskan bahwa tidak terdapat niatan untuk menyinggung kelompok agama atau keyakinan apapun dalam penyelenggaraan acara tersebut. Komite Organisasi Paris 2024 juga menegaskan bahwa tujuan mereka dalam seremoni pembukaan adalah untuk merayakan toleransi dan keberagaman.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh akun @iocmedia pada Ahad (28/7/2024), IOC juga menyatakan bahwa jika ada pihak yang merasa tersinggung dengan beberapa adegan dalam seremoni tersebut, hal tersebut disebut sebagai ketidaksengajaan dan Komite Organisasi Paris 2024 meminta maaf. Meskipun demikian, penampilan Philippe Katerine dan adegan kontroversial lainnya dalam seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 telah menimbulkan kecaman yang cukup keras di media sosial.

Video resmi seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 juga telah dihapus dari akun Olympics di Youtube. Hal ini berbeda dengan kebiasaan pada Olimpiade sebelumnya, di mana video seremoni pembukaan selalu tersedia di akun Youtube Olympics. Penghapusan video ini tidak diikuti dengan klarifikasi dari pihak Olympics maupun panitia penyelenggara Paris 2024.

Kecaman terhadap seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 tidak hanya datang dari pihak luar, tetapi juga mendapat respons yang tajam dari berbagai komunitas dan agama. Penampilan yang mencakup adegan-adegan seperti rekreasi dari adegan 'Perjamuan Terakhir' Yesus, pemenggalan kepala Mary Antoinette, dan penggambaran 'the God of Wine', Dionosys, menuai kontroversi di media sosial. Banyak pihak menilai bahwa rekreasi 'Perjamuan Terakhir' dianggap sebagai penistaan agama Kristen melalui simbolisme satanik.

Komunitas Kristiani global pun turut merespons kontroversi ini. Parodi tentang lukisan Leonardo da Vinci berjudul 'Perjamuan Terakhir' yang dihadirkan dalam seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 dianggap sebagai penghinaan terhadap agama. Alasan utamanya adalah karena dalam rekreasi 'Perjamuan Terakhir', Yesus Kristus diganti dengan perempuan gemuk dan tokoh-tokoh transgender ditampilkan sebagai para rasulnya. Hal ini menuai kritik keras dari masyarakat, termasuk umat Kristen.

Kontroversi ini membuat keputusan IOC untuk menghapus video seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan. Sebagian besar masyarakat menilai tindakan ini sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip transparansi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh IOC dan panitia penyelenggara. Selain itu, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kedewasaan dan kesadaran pengelola acara dalam menyikapi dampak dari apa yang ditampilkan di hadapan jutaan penonton dari seluruh dunia.

Kritik yang muncul terkait dengan seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 menegaskan bahwa setiap aspek yang dipertontonkan dalam sebuah acara sebesar Olimpiade tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara, namun juga mempengaruhi pandangan dan persepsi dunia terhadap suatu event internasional. Respons dari IOC dan Komite Organisasi Paris 2024 menjadi poin penting dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat global serta menjaga citra Olimpiade sebagai ajang olahraga yang penuh keberagaman dan persatuan. Dalam hal ini, klarifikasi dan permintaan maaf yang disampaikan oleh IOC dan Komite Organisasi Paris 2024 dapat dianggap sebagai langkah awal dalam menyikapi kontroversi ini.

Diperlukan sikap tegas dan transparansi dalam menyikapi kontroversi yang muncul sebagai dampak dari seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024. Para pihak terkait, baik IOC maupun Komite Organisasi Paris 2024, harus memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang di masa depan serta menjaga agar prinsip keberagaman dan toleransi selalu dijunjung tinggi dalam setiap aspek penyelenggaraan Olimpiade.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved